Jumat, 02 Desember 2022

Spiritualitas Penghayatan Ibadat Harian [Bab 5]

  

Martha E. Driscoll, OCSO

Bab 5: Penghayatan Praktis

Doa Ibadat perlu persiapan, khususnya kalau akan dirayakan bersama. Penting bahwa para frater / imam / religius / awam bersemangat menyiapkan dan merayakannya agar nanti mampu menggerakkan dan menjiwai ibadat yang dirayakan entah Ibadat Pagi, Siang, Sore atau Ibadat Penutup.

Ibadat harian akan lebih menyenangkan kalau dinyanyikan - dengan atau tanpa iringan. Karena musik adalah pengungkap Sabda, sebab itu perlulah bahwa musik menekankan arti dan menjiwai kata-kata yang dilagukannya. Agar Ibadat berlangsung dengan baik, perlu diadakan latihan sebelumnya. Latihan adalah askesis tetapi juga saat membangun kesatuan dan menimbulkan semangat.

Bila mendaraskan / menyanyikan mazmur, perlu irama yang stabil, tidak cepat dan tidak lambat, yang dapat menciptakan suasana tenang. Suasana itu dibantu kalau sesudah setiap mazmur, ada saat hening sebentar, untuk mengendapkan kata-kata yang baru diucapkan. Bisa juga ada mazmur yang dibacakan solis atau 2-3 solis. Variasi dalam hal ini juga baik. Kalau dibacakan harus dijiwai dan disiapkan sebagai doa sendiri agar apa yang dibacakan masuk dalam akal dan hati orang lain. Sama seperti kami menyiapkan bacaan yang akan dibacakan di misa atau di ibadat. Petugas baca punya tugas imamat. Sabda yang akan diwartakan harus menjadi milik sendiri dulu. Untuk itu mazmur atau bacaan dibaca dan didoakan pelan-pelan dengan suara untuk merasakan kata-kata dalam mulut, sambil melihat dan mendengarkannya. Ada baiknya petugas sebagai persiapan, menulis teks itu dengan membagikan baris per baris menurut arti, dalam setiap alinea.
------------

(Hak Cipta: Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono. Penyalin: Herman SSCG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar